Jumat, 19 September 2014

MENJAGA HATI



Menjaga HATI / LIVER / HEPAR

HATI…! buat kami yang sedang mengerjakan tugas tentang liver terbersit untuk kemudian menulis esai dengan judul  "PENEMUAN TERBARU MENGENAI KANKER HATI”  yang kemudian tersebar dari mulut-ke mulut hingga social media-pun dirambah

Penemuan terbaru mengenai kanker hati..!
Jangan Tidur Terlalu Malam…! Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (dalam medis sering disebut SGOT, SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm…!!. Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil laboratorium indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK dan baik-baik saja. Kesalah-pahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis khususnya internis (dokter penyakit dalam), benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang kurang tepat dalam hal ini. 

Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang bereda dan kurang tepat, bahkan ekstrimnya menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan. Ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan “supersound”  baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hampir 80% dari livernya (hati/hepar) sudah termakan habis. Pasien sangat kaget sekali dan merasa itu tidak mungkin, “Bagaimana mungkin..? tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal. Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?” Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati ya dengan SGOT, SGPT. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “ normal “. 

Pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT) hanyalah salah satu item dari beberapa cara pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat medis. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalah pahami oleh kalangan medis sendiri  (di Taiwan juga termasuk masyarakat Indonesia salah memahami). Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka-angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati. Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal. Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat. Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. 

Bagi banyak para penderita radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam hati (liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati. Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati. Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih. Beberapa penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2. Tidak rutin buang air besar pada pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan (Daging panggang, sate, dan gorengan / minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil....) Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
4. Tidak makan pagi atau sarapan.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan atau bahkan Narkoba.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan (penyedap rasa), zat pewarna, pemanis buatan.
7. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak ½ matang.
8. Merokok atau menjadi perokok pasif.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup mengatur gaya hidup dan pola makan sehari – hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya“. Sebab : waktu malam hari pk 21.00 – 23.00 : adalah pembuangan zat-zat yang tidak berguna/beracun(de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik pelan (lebih baik lagi bila sudah tidur). Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk kesehatan. Waktu malam hari pk 23.00 – dini hari 01.00 saat-saat proses de-toxin dibagian hati, dan ini harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas bila tidak maka tidak akan terjadi. waktu dini hari 01.00 - 03.00 : proses de-toxin berpindah dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas. Dan waktu dini hari 03.00 – 04.00 de-toxin berlangsung dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selam durasi waktu dini hari ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran. 

Bagi perokok pembersihan berlangsung dengan tidak sempurna. waktu pagi pukul 05.00 – 07.00 de-toxin di bagian usus besar sehingga waktu itu harusnya buang air besar berjalan. Waktu pagi pukul 07.00 – 09.00 waktu penyerapan gizi dari makanan bagi usus kecil jadi watu itu harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 06.30 dan sarapan atau makan pagi sebelum pk 07.30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat sarapan pagi hingga pukul 09.00-10.00 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Maka dari itulah tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang (seperti laginya Rhoma Irama). 

Terakhir “MOHON DISEBARLUASKAN PENGETAHUAN INI KEPADA SEGENAP KELUARGA, TEMAN-TEMAN DAN REKAN-REKAN SERTA RELASI YANG KITA CINTAI SUPAYA DAPAT TERHINDAR DARI PENYAKIT YG AKAN MEMBAWA MAUT & MALAPETAKA DALAM KEHIDUPAN INI” dan akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda

Diceritakan dan ditulis ulang sesuai aslinya
Semoga bermanfaat


Tidak ada komentar:

selayang pandang alat - alat di kamar bedah

Selayang pandang tentang alat-alat dasar kamar operasi yang sering digunakan oleh teman-teman sejawat apoteker pada saat melakukan operasi ....