Selasa, 16 September 2014

Batu Empedu (pengakuan seorang pasien)



PENCEGAHAN BATU EMPEDU (pengakuan dari seorang pasien)

Gejala sakit dikarenakan batu empedu mula – mula adanya rasa ‘mual’ – neg pada perut atau pencernaan atas, dibarengi rasa perut kembung ketika sesudah makan, dan kadang – kadang sakit pinggang ketika bangun tidur, bahkan bisa terjadi sampai muntah – muntah saking terasa mualnya. Gejalanya memang hampir sama seperti penyakit magh. Dokter-pun awalnya memprediksi bahwa “sakit pada lambung” tersebut sepertinya gejala penyakit magh. Namun apa yang dirasakan adalah bukan hanya lambung saja yang sangat terasa sakit, seperti mual, kembung, perasaan selalu kenyang, akan tetapi kalau sudah makin parah, maka akan dibarengi adanya sakit “nyelekit” rasa seperti di tusuk-tusuk hingga ke ulu hati bahkan linu sampai ke bagian belakang atau punggung kanan. Karena sakitnya di ulu hati tersebut, bisa saja seseorang yang tidak kuat pingsan dikarenakan rasa sakitnya yang tak tertahankan (menurut pasien ada yang komnetar “aku ngga sampe pingsan sih,..Cuma sakitnya ngga ketulungan..”). Dokter menduga gejala juga seperti ini adalah Hepatitis, namun belum diketahui jenisnya Hepatitis A, Hepatitis B atau Hepatitis C. beberapa cirinya adalah badan lemah, lesu, sakit di uluhati, kembung mual dan warna air seni berubah pekat – seperti warna the dan setelah menjalani tes darah ternyata hepatitisnya negative.

Kembali ke dokter dan dokter mendiagnosa bahwa sepertinya ‘Hati’ ini keracunan obat atau keracunan makanan sehingga mengakibatkan sakit di ulu hati dan berefek ke lambung menjadi kembung bla..bla…bla…. Akhirnya karena masih penasaran juga, dokter melakukan USG untuk memastikan “jeroan” atau hati atau empedu atau apalah istilahnya yang ada didalam tubuh ini atau gerangan apakah yang menyebabkan sakit tersebut. Weleh – weleh,.. ternyata menurut penglihatan dokter ditemukan beberapa batu di empedu yang cukup besar berukuran 1,12 cm. Inilah yang menyebabkan fungsi empedu tidak berjalan normal yang pada akhirnya muncul gejala-gejala tersebut di atas. Selang beberapa hari setelah di lakukan USG, maka dilakukan “BNO” (ngga ngerti apa itu artinya..) mungkin maksudnya saya harus dilakukan photo rongsten yang lebih kuat lagi di bagian Radiologi guna melihat apakah batu empedu tersebut lunak atau keras. Kalo bersifat lunak berarti masih bisa di obati, tapi bila batu itu keras, maka mau tidak mau harus diangkat atau harus di operasi (bayangan operasi sudah terbayang ngeri..) Setelah seminggu di rumah sakit, dokter menyarankan untuk pulang dulu dan menunggu hasil photo tersebut.

Selama menunggu hasil tersebut (seminggu), Seorang teman dan saudara memberikan sebuah artikel tentang penyakit batu empedu dan cara penganggulangannya “Tanpa Operasi”. Sebuah therapy dengan buah Apel dari daratan cina yang dibuat oleh seorang dokter cina bernama Dr. Prof. Lui Chiu-Nan (di artikel yang lain juga di tulis ‘dr. Lai Chiu-Nan). Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah swt, setelah 6 hari berturut-turut melakukan terapi tersebut, rasa sakit di ulu hati dan mual-mual kembung serta sakit di pinggang telah lenyap sama sekali. Berikut inti dari therapy buah apel tersebut:
A. BAHAN : Buah apel merah segar, garam Inggris, Olive oil (minyak Zaitun ) dan buah lemon segar.
B. ALAT : Fruit Processor listrik, gelas takaran, dan kawat nyamuk plastik yang sudah dirakit sesuai ukuran kloset.
C. CARA : Biji apel dibuang kemudian di Juice dengan alat fruit processor listrik, ampas buang, juice 250 cc langsung diminum 1 jam sebelum makan pagi, makan siang, makan malam dan sebelum tidur ( jadi 4 X 250 cc sehari ) selama 5 hari berturut-turut. Hari ke 6 juice hanya minum pagi dan siang saja, selanjutnya puasa tetapi boleh minum air putih, sore pukul 18.00 minum 1 gelas air putih campur satu sendok makan garam Inggris dan pukul 20.00 minum lagi 1 gelas air putih campur 1 sendok makan Garam Inggris , pukul 22.00 minum 1/2 gelas Olive Oil (125cc) dan ½ gelas lemon juice (125 cc ) yang sudah diaduk merata.
D. REAKSI : Setelah minum garam Inggris 2 kali akan buang air besar beberapa kali, keesokan harinya buang air besar harus disaring dengan kawat nyamuk, setelah siram air, bila ada butiran warna hijau, besar seperti cendol hijau atau seperti pasir itulah batu empedu yang keluar melalui kotoran, hal ini dapat keluar tiga kali dari pagi sampai sore. Cara pengobatan ini kemungkinan harus dilakukan beberapa kali tergantung kondisi masing-masing, bila ingin tahu apakah masih ada atau sudah habis batu empedu harus periksa ke Dokter. (USG)

Catatan: Bila anda merasa repot dengan harus membuat jus, anda juga bisa langsung memakan apel tersebut tanpa harus di jus, namun buang dulu kulitnya. Dan bila anda malas untuk menyaring ‘BAB’ anda dengan kawat nyamuk plastic tersebut, just no problem, let it go to the WC, ngga usah di saring lah,..BAB aja seperti biasa. Yang terpenting, sakit anda sudah hilang dan untuk memastikan apakah batu di kandung empedu sudah hilang, secara medik anda bisa melakukan USG di rumah sakit (harganya dulu sekitar Rp 168.000,-..… tetapi mungkin beda rumah sakit akan beda juga harganya kali…).

Demikian semoga bermanfaat. Menjaga kesehatan adalah lebih baik dari pada pengobatan. Maka cegahlah penyakit – penyakit berat dengan cara menjaga makanan.

Tidak ada komentar:

selayang pandang alat - alat di kamar bedah

Selayang pandang tentang alat-alat dasar kamar operasi yang sering digunakan oleh teman-teman sejawat apoteker pada saat melakukan operasi ....