Kamis, 18 September 2014

BAGAIMANA JIKA ADA OBAT DIRUMAH...?



Para pembaca sekalian, mungkin sangat sederhana beberapa dari anda menyimpan obat atau memperlakukan obat di rumah. asalkan letaknya di atas meja atau di atas almari dan tidak mudah dijangkau anak-anak atau yang penting tidak sembarangan (tidak asal meletakkan obat dilantai begitu saja..). Padahal obat mempunyai isi bahan kimia tertentu yang mungkin salah satu kandungannya sangat berbahaya bila salah urus. salah urus disini yang dimaksudkan adalah segala hal yang berhubungan dengan obat tersebut dari cara mengkonsumsi, cara memakai, bagaimana menyimpan, berapa kali boleh memakai, kapan batas berakhirnya obat tersebut, bagaimana cara membuangnya, boleh tidak diberikan anak-anak atau ibu hamil dan sebagainya.

Dari tempat kita membeli biasanya kita Tanya atau justru kita sudah tahu cara mengkonsumsi atau menggunakan atau biasaanya kita sudah mendapatkan caranya dari saat kita membeli di apotek, toko obat atau saat menebus resep obat baik di apotek, rumah sakit, toko obat, klinik, puskesmas, tempat praktek dokter atau tempat resmi lainnya. (hati-hati bila mendapatkan obat dari tempat yang tidak resmi). Dari satu kita tahu berapa kali sehari diminum, atau tiap berapa jam kita memberikan pada si-sakit, atau bagaimana cara menghirup obat untuk pelega pernafasan, bagaimana, berapa kali dan berapa tetes untuk tetes telinga yang kita bawa kerumah, kalau kurang jelas mending sekalian tanyakan disitu dan pastikan bahwa obat tersebut memang untuk menyembuhkan sakit dan bukannya diam seolah segalanya sudah tahu tentang obat yang kita beli, jangan sampai pulang bawa obat terus bingung setelah sampai rumah, bila perlu kita tanyakan fungsi dan guna masing-masing obat bila mendapatkan obat lebih dari satu dan kapan waktu yang baik dan aman untuk menggunakannya atau mengkonsumsinya serta pantangan untuk makanan atau kegiatan tertentu semisal obat yang punya efek membuat si-sakit mengantuk maka jangan mengendarai kendaraan atau kerja yang butuh konsentrasi semisal menggerakkan mesin pemotong dengan daya yang besar, atau efek dari obat tersebut membuat perut sedikit kembung atau mual.

Yang menjadi inti disini selain semua itu ialah bagaimana cara menyimpan obat dirumah?, sebelum menyimpan alangkah lebih baiknya memberitahukan ke seluruh penghuni rumah bahwa ada obat yang sedang dikonsumsi sehingga akan ada perhatian dari penghuni rumah, bila perlu terangkan pula apa yang didapat disaat mengambil obat tadi, seperti harus dokocok dahulu sebelum meminumkan, setelah atau sebelum makan, jangan minum es atau pedas dsb cara yang paling aman pertama tentulah jauh dari jangkauan anak-anak (bila sudah berkeluarga dan mempunyai anak), jauhkan dari paparan cahaya matahari atau beberapa obat jauhkan dari lampu yang sangat terang atau tempat yang terlindung dari cahaya, beberapa obat peka dengan sinar matahari seperti obat-obatan berbentuk cair seperti syrup atau obat tetes mata dsb terus jauhkan dari sumber panas seperti lemari es, mesin cuci, kompor dsb, karena obat akan bisa berubah bentuk dari zat kimia tertentu yang berkhasiat kemudian terpapar panas berubah menjadi zat kimia lain yang menjadi tidak berkhasiat atau malah justru berubah menjadi racun dan zat lain yang berbahaya, seperti misalnya obat berbentuk efferfescent (obat yang harus dilarutkan dalam air minum segelas terlebih dahulu sebelum dikonsumsi) kemudian kita lupa menutup tabung obat dan menempatkannya di udara terbuka, maka tidak akan lama obat-obatan tersebut akan lumer karena menangkap uap air dari cahaya untuk kemudian berreaksi sehingga obat sudah tidak berbentuk tablet melainkan zat lain dan sangat tidak dianjurkan untuk di konsumsi saat meneriam obat tanyakan kadaluarsa obat tersebut, beberapa obat mencantumkan tanggal kadaluarsanya tetapi ada juga yang berubah dari tanggal yang tercantum semisal obat berbentuk syrup, biasanya setelah obat berbentuk syrup dibuka segelnya maka obat tersebut biasanya hanya akan aktif dalam hitungan minggu (1 sampai 2 minggu saja) kecuali obat yang memang dinyatakan atau diterangkan lain saat kita menerima obat tersebut, dan bila ada obat yang diserahkan kepada kita ternyata sudah kadaluarsa kita berhak untuk mengembalikan dan meminta ganti obat dengan batas kadaluarsa yang aman cara yang lazim adalah dengan membuang ketempat sampah, ternyata hal ini sangat tidak dianjurkan karena ternyata obat-obatan yang dibuang ditempat sampah akan menjadi lahan pemalsuan obat, untuk itu cara yang mudah adalah bukan membuangnya ke tempat sampah tetapi dengan menanam obat tersebut ditanah atau bila memungkinkan maka buanglah obat-obatan sisa atau yang sudah tidak terpakai tersebut di tempat-tempat pengelola kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, Rumah bersalin dsb, karena tempat-tempat tersebut ada tenaga kesehatan yang sangat faham tentang obat dan cara yang aman untuk pembuangannya. sampai disini dulu keterangan yang bisa saya sampaiakan terima kasih




Tidak ada komentar:

selayang pandang alat - alat di kamar bedah

Selayang pandang tentang alat-alat dasar kamar operasi yang sering digunakan oleh teman-teman sejawat apoteker pada saat melakukan operasi ....