5 Pertanyaan seputar obat (5O) dan pengobatan yang Harus Kita Ajukan kepada Apoteker
Dalam menjaga kesehatan pribadi, Anda sebaiknya tidak hanya mengandalkan dokter dan perawat tapi juga apoteker tempat Anda menebus obat.
Sayangnya,
peran apoteker seringkali dilupakan dan tidak dimanfaatkan semaksimal
mungkin keberadaannya. Padahal apoteker memiliki kemampuan untuk
memberikan konsultasi obat-obatan yang sebenarnya Anda perlukan.
Sebagai ahli farmasi, apoteker memiliki gambaran mengenai obat-obatan pasien. Frekuensi pertemuan dengan pasien yang memesan obat pun jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan pertemuan antara dokter dengan pasien. Karena itu, adalah kesalahan besar bagi Anda sebagai pasien jika tidak terjadi dialog yang saling membangun untuk kelancaran proses pengobatan dan kesembuhan pasien.
Apoteker dapat pula memainkan peran penting dalam kepatuhan pasien terhadap petunjuk pemakaian obat yang diberikan oleh dokter, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2014 dalam Journal of American Medical Association (JAMA).
Para peneliti menemukan bahwa pasien dengan atrial fibrilasi yang diresepkan obat pengencer darah jenis baru, lebih mungkin untuk minum obat dengan benar dan tidak melewatkan dosis ketika seorang apoteker terlibat dalam perawatan mereka.
Berikut ini lima pertanyaan yang harus kita ajukan kepada apoteker:
1. Apakah obat ini ada versi generiknya?
Obat Generik memiliki bahan aktif yang sama dengan obat paten. Tidak semua obat generik sama bahan pengisinya. Beberapa bisa saja berbeda dan pasien dapat memilih salah satu merek yang mereka percaya.
2. Apa efek samping obat ini atau adakah instruksi khusus menyangkut obat ini?
Ketika menerima resep, kadang pasien tidak menerima daftar kontra indikasi dan efek samping suatu obat. Biasanya hal itu ada di label kemasan tapi tidak semua orang membaca. Tidak pula semua orang mengerti istilah-istilah yang ditulis di kemasan. Di sinilah apoteker berperan. Apoteker bisa menyarankan cara terbaik meminum atau menggunakan obat, misalnya 'minumlah saat perut kosong' atau 'hindari sinar matahari'.
3. Bagaimana jika saya kelupaan minum obat?
Hal ini jarang terjadi tapi Anda perlu mengetahui cara mengatasinya jika ini terjadi pada Anda.
4. Bagaimana cara terbaik menyimpan obat ini?
Ada obat yang sebaiknya ditaruh di dalam laci tertutup. Ada juga yang sebaiknya disimpan di kulkas. Tanyakan kepada apoteker supaya pasti.
5. Apakah obat memiliki jadwa konsumsi tertentu?
Jika Anda harus meminum beberapa jenis obat sekaligus, disarankan untuk bertanya jadwal konsumsinya, apakah masing-masing obat perlu diberi jarak atau boleh diminum semua sekaligus. Jika harus diberi jarak, berapa lama jarak waktunya.
Bekerjasama dengan dokter dan tenaga medis lainnya seperti apoteker dapat memainkan peran sentral dalam sistem perawatan di mana para pihak memiliki kedudukan yang sama dengan tanggung jawab yang berbeda dalam upaya pemeliharaan kesehatan Anda. Jangan mengabaikan peran dan pesan yang dimiliki apoteker dan niscaya kesehatan Anda akan lebih terjaga.
Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P
Sebagai ahli farmasi, apoteker memiliki gambaran mengenai obat-obatan pasien. Frekuensi pertemuan dengan pasien yang memesan obat pun jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan pertemuan antara dokter dengan pasien. Karena itu, adalah kesalahan besar bagi Anda sebagai pasien jika tidak terjadi dialog yang saling membangun untuk kelancaran proses pengobatan dan kesembuhan pasien.
Apoteker dapat pula memainkan peran penting dalam kepatuhan pasien terhadap petunjuk pemakaian obat yang diberikan oleh dokter, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2014 dalam Journal of American Medical Association (JAMA).
Para peneliti menemukan bahwa pasien dengan atrial fibrilasi yang diresepkan obat pengencer darah jenis baru, lebih mungkin untuk minum obat dengan benar dan tidak melewatkan dosis ketika seorang apoteker terlibat dalam perawatan mereka.
Berikut ini lima pertanyaan yang harus kita ajukan kepada apoteker:
1. Apakah obat ini ada versi generiknya?
Obat Generik memiliki bahan aktif yang sama dengan obat paten. Tidak semua obat generik sama bahan pengisinya. Beberapa bisa saja berbeda dan pasien dapat memilih salah satu merek yang mereka percaya.
2. Apa efek samping obat ini atau adakah instruksi khusus menyangkut obat ini?
Ketika menerima resep, kadang pasien tidak menerima daftar kontra indikasi dan efek samping suatu obat. Biasanya hal itu ada di label kemasan tapi tidak semua orang membaca. Tidak pula semua orang mengerti istilah-istilah yang ditulis di kemasan. Di sinilah apoteker berperan. Apoteker bisa menyarankan cara terbaik meminum atau menggunakan obat, misalnya 'minumlah saat perut kosong' atau 'hindari sinar matahari'.
3. Bagaimana jika saya kelupaan minum obat?
Hal ini jarang terjadi tapi Anda perlu mengetahui cara mengatasinya jika ini terjadi pada Anda.
4. Bagaimana cara terbaik menyimpan obat ini?
Ada obat yang sebaiknya ditaruh di dalam laci tertutup. Ada juga yang sebaiknya disimpan di kulkas. Tanyakan kepada apoteker supaya pasti.
5. Apakah obat memiliki jadwa konsumsi tertentu?
Jika Anda harus meminum beberapa jenis obat sekaligus, disarankan untuk bertanya jadwal konsumsinya, apakah masing-masing obat perlu diberi jarak atau boleh diminum semua sekaligus. Jika harus diberi jarak, berapa lama jarak waktunya.
Bekerjasama dengan dokter dan tenaga medis lainnya seperti apoteker dapat memainkan peran sentral dalam sistem perawatan di mana para pihak memiliki kedudukan yang sama dengan tanggung jawab yang berbeda dalam upaya pemeliharaan kesehatan Anda. Jangan mengabaikan peran dan pesan yang dimiliki apoteker dan niscaya kesehatan Anda akan lebih terjaga.
Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P
(Sumber: meetdoctor.com via Intisari-Online.com)
mohon untuk dapat dipublikasikan sejawat apoteker lain